Heboh Fenomena Manado Under Cover

Share on :
Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!


Dari Tari Telanjang Sampai Jual Perawan

Manado semakin memantapkan dirinya sebagai kota yang bisa menawarkan kesenangan duniawi yang tak kalah dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Meski semua dilakukan terselubung, tapi sudah banyak yang tahu. Bahkan ada yang rela datang dari luar daerah hanya untuk bisa mengecapi manisnya "bibir Manado". Bagaimana kehidupan Manado di Manado? Berikut penelusurannya.

BISNIS esek-esek di Manado memang sudah menjadi rahasia umum. Bahkan istilah 4 B (Bunaken, Boulevard, Bubur Manado dan Bibir Manado) sudah sering diplesetkan secara terbuka ketika ada tamu dari luar daerah yang mengunjungi daerah ini.

Namun, untuk bisa masuk dalam bisnis tersebut, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu ada jaringan khusus, atau minimal orang-orang yang berkaitan dengan tamu-tamu dari luar daerah seperti sopir taxi, petugas hotel atau para sopir kendaraan yang biasanya ngetem di sejumlah hotel.

Sumber Koran ini yang dikenal rajin menelusuri kehidupan malam di Manado menceritakan mulai dari lokasi, bagaimana melakukan transaksi, stok yang dibutuhkan mulai dari kalangan umum, mahasiswi, siswi SMA bahkan SMP, siapa saja yang masuk jaringan bisnis ini dan bagaimana mereka beroperasi, semua dibeberkan secara detail.

Dia mengakui, untuk bisnis esek-esek biasanya ada jaringan. Tapi ini sudah lazim dan banyak yang telah mengetahuinya, karena penghubungnya sudah bisa diketahui gelagatnya. Namun ada 'bisnis baru' yang mulai berkembang pesat, yakni menari telanjang panggilan yang bisa diakhiri dengan ML (making love), dan menjual perawan khusus di kalangan anak-anak SMA dan SMP.

Untuk yang menari telanjang memang perlu jaringan khusus untuk mengorder. Karena kebanyakan mereka menari lebih dari dua orang. ''Kalau penarinya dua orang, berarti yang mengorder harus dua orang. Begitu seterusnya. Ada kalanya jumlahnya mencapai tiga sampai lima orang,'' jelasnya.

Lokasi pun bukan di tempat-tempat umum remang-remang. Mereka bisa langsung diajak di kamar hotel. ''Ini uniknya. Penari telanjang ini tidak menari di tempat khusus sebagaimana yang disediakan oleh tempat jasa hiburan malam. Mereka bisa diajak ke tempat yang diinginkan. Biasanya tempat yang aman di kamar hotel berbintang,'' paparnya.

Baik penari maupun pengorder memang akan merasa aman jika berbisnis di hotel-hotel berbintang. Mereka hanya membuka kamar dengan harga sesuai standar hotel tersebut. Bahkan jika ada yang sudah menjadi langganan biaya kamarnya bisa lebih murah. ''Jadi akan lebih murah jika menggunakan kamar yang disiapkan tempat hiburan malam,'' katanya.

Bagaimana dengan lagu yang akan membuat penarinya berlenggak-lenggoj aduhai? ''Biasanya si penari membawa tape ukuran kecil, atau bisa melalui handphone. Memang ada beberapa sesi yang akan mereka lakukan. Mulai dari pembukaan biasanya mereka menarikan gerakan tubuh yang merangsang,'' jelasnya.

Sesi kedua lanjutnya, mereka mulai melucuti pakaian luar. Biasanya penari mengenakan setelan baju yang banyak kancingnya. Sedangkan bagian bawahnya, bisa celana pendek yang menjadi model saat ini, tapi menggunakan kancing. ''Untuk membuka pakaian luar bisa lama. Makanya, untuk mengorder para penari ini harus di atas dua jam. Walaupun pada praktiknya dua tidak sampai sebegitu lama, apalagi jika si customer sudah tidak tahan,'' urainya sambil tertawa.

Begitu juga, meski sudah selesai menari dan ingin melanjutkan ke sesi puncak (ML), baik penari maupun pemakai akan mandi bersama. Alasannya supaya bisa bersih dan memberikan bau yang wangi.

Kalau sudah begini di pemesan memang harus siap-siap mengeluarkan uang yang lumayan besar dari koceknya. Sebab biaya menari dan ML tidak masuk dalam paket yang ditawarkan oleh penghubungan. ''Biasanya kalau ingin ML ada hitungan tersendiri. Memang jumlahnya lebih besar dari tarif menari,'' urainya.

Tapi kalau sudah begini, para pemesan rela mengeluarkan dana yang besar. Karena memang mereka dari latar belakang orang berduit. ''Biasanya yang suka main di hotel eksekutif muda, pengusaha maupun pejabat. Kalangan orang pas-pasan seperti saya hanya bisa mendengar ceritanya,'' paparnya sambil tertawa lepas.

Lain bisnis tari telanjang, lain juga bisnis menjual perawan. ''Saya mengetahui ada bisnis ini karena ditawari langsung. Ketika itu saya sedang minum di salah satu café ternama di salah satu mall, tiba-tiba saya didatangi seorang pria ABG.

Dia memperkenalkan dirinya kalau masih duduk di bangku SMA. Setelah basa-basi dia kemudian menawarkan teman perempuan yang sudah standby di luar café. Percakapan tidak sampai tiga menit. Dan begitu ada kode, si perempuan langsung bergabung, sedangkan di perantara langsung pamitan,'' katanya.

Karena perawakannya seperti pengusaha ditunjang dengan bentuk mata yang agaj cipit, dia dipanggil Ko' oleh perempuan yang juga masih ABG. ''Pakaiannya memang modis dan sesuai trend anak muda. Saya begitu kaget ketika dia yang menawarkan langsung untuk ML karena dia masih perawan,'' ujarnya dengan nada prihatin.

Sumber mengaku prihatin, karena usia perempuan tersebut sama dengan anak perempuannya. ''Saat itu timbul niat saya untuk mencari tahu kenapa sampai dia ingin melakukan perbuatan tersebut. Semuanya karena uang,'' jelasnya.

Menurut gadis tersebut lanjutnya, dia membutuhkan uang untuk membeli handphone blackberry seperti teman-temannya satu kelas. Sebab ketika meminta uang kepada orang tua tidak diberikan. Apalagi, pacarnya yang baru sebulan jadian sudah ingin melakukan hubungan yang lebuh jauh. ''Jadi Ko' dari pada kita pe cowok mo ambe kita pe perawan, lebe bae kita kase pa Ko. Soalnya dorang bilang kalu so nda perawan harga lebe murah,'' ujar sumber menirukan perkataan perempuan tersebut dengan dialek Manado.

Mereka pun masuk pada transaksi. Pertama ditawarkan Rp20 juta, tapi kemudian turun Rp15 juta dan Rp10 juta. Tapi akhirnya deal Rp5 juta. ''Namun ketika itu saya langsung menasehatkan gadis tersebut untuk mengurungkan niatnya. Saya katakan, masa depannya akan jauh lebih baik jika dia bisa hidup baik dan tidak terjebak dalam bisnis ini. Mulanya dia menolak, tapi akhirnya bisa menerima nasehat yang saya sampaikan. Jadi kami hanya minum-minum dan tidak berapa lama dia pamitan. Saya tidak yakin kalau dia mau menuruti nasihat saya. Tapi minimal saya sudah mengingatkannya,'' ujarnya sambil menarik nafas panjang. (tas)

sumber


Admin 03 Oct, 2012


-
Source: http://situs-berita-terbaru.blogspot.com/2012/10/heboh-fenomena-manado-under-cover.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar on Heboh Fenomena Manado Under Cover :

Post a Comment and Don't Spam!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...