Kemenangan Jokowi-Ahok harus dimaknai sebagai suara rakyat dengan menjunjung tinggi HAM, sebaliknya bukan jembatan politik pemenangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014, yang ditenggarai terlibat pelanggaran HAM pada peristiwa 1997/1998.
Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindakan Kekerasan (KontraS) mengapresiasi kemenangan Jokowi-Ahok dalam Pemilukada DKI Jakarta (berdasarkan hasil Quick Count sejumlah lembaga survey di sejumlah media elektronik) . Namun sangat disayangkan, pasangan Jokowi-Ahok diusungan salah satu Partai Gerindra, yang Ketua Dewan Pembinanya Prabowo Subianto pelanggar HAM berat.
"Hal ini adalah realitas politik yang harus dihadapi oleh masyarakat Jakarta, senang atau tidak senang. Namun, dalam situasi ini, KontraS ingin meminta masyarakat Jakarta maupun masyarakat Indonesia secara lebih luas, untuk menyadari bahwa realitas kemenangan Jokowi-Ahok harus tidak menjadi jembatan politik untuk pemenangan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014,"ujar Koordinator KontraS Haris Azhar saat dihubungi Jaringnews, di Jakarta, Kamis (27/9).
Ia menekankan Kemenangan Jokowi harus dimaknai sebagai suara rakyat, yang seharusnya ditempatkan untuk tujuan-tujuan kewarganegaraan yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, termasuk di dalamnya mendukung penuh penyelesaian kasus penculikan penghilangan paksa era 1997/1998.
"Dengan jelas, Dewan Kehormatan Perwira dan hasil penyelidikan pro justisia Komnas HAM menyatakan adanya keterlibatan Prabowo Subianto dalam kasus penculikan dan penghilangan paksa 1997/1998,"terangnya.
Lebih lanjut, Ia mendesak, terutama untuk partai-partai politik, bahwa semua pelanggar HAM yang berat harus bertanggung jawab terlebih dahulu di peradilan yang jujur sebelum maju mencalon diri menjadi Presiden atau pejabat publik.
Menurutnya, realitas yang terjadi dalam kasus pelanggaran HAM, yaitu Kemacetan hukum (impunitas) bukan pembebasan tanggung jawab dimuka proses hukum. Permisivitas (alasan) keterpaksaan "tugas negara dimasa lalu" melakukan pelanggaran HAM yang berat, tidak dapat diterima. Apalagi, korban dan penderitaannya masih meluas hingga hari ini.
"Kejahatan seperti ini tidak akan lekang dimakan waktu. Untuk itu, kami meminta saudara Joko Widodo untuk tidak menerapkan politik "hutang budi" terhadap Prabowo Subiantountuk Pilpres 2014."pungkasnya.
Komentar : gerindra gak bakal dapet apa2 kok om dari pemilukada dki!!!!
sumber : LINK

Admin 28 Sep, 2012
-
Source: http://situs-berita-terbaru.blogspot.com/2012/09/kontras-sesalkan-kemenangan-jokowi-ahok.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar on Kontras Sesalkan Kemenangan Jokowi-Ahok di Pemilukada Jakarta :
Post a Comment and Don't Spam!