Perbedaan Dahlan Iskan dan Jokowi dalam menghadapi wartawan

Share on :
Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
MERDEKA.COM, Sosok Gubernur DKI Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan benar-benar sedang naik daun. Hampir tiap hari sepak terjang kedua tokoh itu selalu menjadi pemberitaan di media massa.

Cara kerja keduanya yang getol turun langsung menemui masyarakat memang patut diacungi jempol. Layaknya bulan madu, hampir semua media selalu menyajikan berita Jokowi dan Dahlan penuh dengan sanjungan.

Namun, di balik agenda peliputan keduanya terselip perbedaan. Beberapa kali beraksi, Dahlan ternyata memang sudah mengundang wartawan untuk meliputnya. Biasanya agenda itu dikirim oleh tim media bos Jawa Pos tersebut.

Pertama kali Dahlan membuat gebrakan saat naik kereta api ke Istana Bogor untuk menghadiri rapat kabinet. Sontak aksi Dahlan ini mengundang perhatian awak media. Hari itu hampir seluruh media memberitakannya, sampai-sampai berita hasil rapat kabinet pun jadi 'anak tiri'.

Usut punya usut ternyata memang rencana Dahlan itu sudah terorganisir secara rapi. Tak hanya naik kereta, Dahlan makan soto di Stasiun Bogor, naik ojek dan naik kereta lagi saat pulang menjadi berita hangat.

Selanjutnya, saat mantan Direktur PLN itu ngamuk di pintu tol Semanggi Jakarta, hadir juga tim medianya yang mengabadikan gambar berupa foto dan video. Kemudian tim itu memberi info kepada wartawan. Lagi-lagi gebrakan Dahlan menjadi berita hangat.

"Tim medianya kasih info Dahlan abis buka pintu tol. Gambarnya juga dibroadcast via BBM," ujar seorang wartawan kepada merdeka.com, Selasa (5/11).

Kebiasaan itu ternyata tidak berlaku bagi Jokowi. Setelah Jokowi menjadi gubernur, para wartawan tanpa diundang rela mengikuti kegiatannya seharian. Bahkan, saban pagi Balai Kota DKI sudah ditongkrongi para jurnalis, pemandangan yang tak pernah dijumpai saat Fauzi Bowo menjabat.

Ekspos media ini ternyata tidak terlalu membuat Jokowi nyaman. Ada kalanya Jokowi menghindar dari sorotan wartawan. Salah satunya ketika Jokowi menghilang usai melakukan sidak ke pintu air Manggarai, Jakarta Selatan.

"Saya kan sudah bilang, jangan ikuti saya. Biarkan saya bekerja dulu, saya tidak mau diekspose, nanti banyak orang yang sirik dibilang saya pencitraan," ujar Jokowi.

Nada sumbang memang mulai keluar dari mulut para rival Dahlan dan Jokowi. Apakah yang dikerjakan keduanya tulus untuk kepentingan rakyat atau pencitraan? Tentu kita tak bisa memvonis. Biarlah waktu yang menjawab dan masyarakat menilai sendiri.

[imagetag]

sumber:http://id.berita.yahoo.com/perbedaan-dahlan-dan-jokowi-dalam-menghadapi-wartawan-010000138.html

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pak Dahlan dan Pak Jokowi sdh tdk butuh kekayaan duniawi krn sdh cukup kaya, saat ini ke 2 nya bekerja hanya utk mengabdi kpd Negara, Rakyat, demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini, selain membereskan dan meluruskan cara2 kerja pendahulu2 nya berikut jajarannya yg masih gaya feodal, amburadul, banyak KKN dll.[imagetag]

Admin 14 Nov, 2012


-
Source: http://situs-berita-terbaru.blogspot.com/2012/11/perbedaan-dahlan-iskan-dan-jokowi-dalam.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar on Perbedaan Dahlan Iskan dan Jokowi dalam menghadapi wartawan :

Post a Comment and Don't Spam!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...