[Teroris Terguncang] Ribuan Pemuda Sulawesi Utara Deklarasikan "Sulut Bebas Teroris"

Ribuan Pemuda Deklarasikan Sulut Bebas Teroris
Penulis : Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol | Kamis, 8 November 2012 | 14:17 WIB

MANADO, KOMPAS.com - Ribuan pemuda dari sekitar 27 organisasi pemuda di Sulawesi Utara, Kamis (8/11/2012) bertekad menjaga daerah Sulawesi Utara bebas dari teroris.

Kesepakatan itu tertuang dalam Deklarasi Pemuda Sulawesi Utara yang dibacakan oleh Ketua Relawan Sulut Nyaman (RSN) Kota Manado, Evans Steven Liow di lapangan Koni Sario. Deklarasi itu dibacakan di hadapan para pejabat Sulawesi Utara dan ribuan relawan dari hampir semua kabupaten/kota di Sulut.

Dalam kesepakatan itu pemuda Sulut sepakat untuk membebaskan Sulut dari teroris; bertekad tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan akan terus mengampanyekan program "Brenti Jo Bagate", serta menjadi pelopor tertib berlalu lintas.

Kapolda Sulut Brigjen Dicky Atotoy memberi apresiasi yang tinggi terhadap Relawan Sulut Nyaman karena telah mampu mengangkat isu aktual yang selama ini selalu menjadi akar permasalahan hukum dan kriminalitas.

Sementara itu, Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten I Setprov Meki Onibala mengatakan, deklarasi Sulut bebas teroris ini menunjukkan tekad yang kuat dari pemuda Sulut yang merupakan bagian integrasi masyarakat untuk berkontribusi nyata terhadap pembangunan daerah.

Kegiatan deklrasi itu juga ditandai dengan penandatangan spanduk sepanjang 50 meter oleh seluruh perwakilan masyarakat yang hadir, termasuk unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah. Setelah menyatakan kesepakatan, ribuan relawan kemudian melakukan konvoi melewati jalan utama Kota Manado dari lapangan Koni Sario tempat berlangsungnya deklarasi menuju kawasan Mega Mas.
Editor :
Farid Assifa

SUMBER

Warga Sulut Punya Daya Tangkal Tinggi terhadap Teroris
Penulis : Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol | Kamis, 8 November 2012 | 20:57 WIB

MANADO, KOMPAS.com - Kepala Polda Sulawesi Utara, Brigjen Dicky Atotoy memberi apresiasi terhadap daya tangkal dan daya tahan masyarakat Sulawesi Utara terhadap terorisme.

"Masalah teroris adalah masalah aktual saat ini. Posisi Sulut sebenarnya sangat terjepit dan dalam posisi yang berisiko, namun daya tangkal dan daya tahan masyarakat Sulut terhadap terorisme cukup tinggi," ujar Atotoy dalam sambutan Peringatan Kedua berdirinya Relawan Sulut Nyaman (RSN), Kamis (8/11/2012).

Dari sisi geografis Sulut memang terjepit. Di sebelah utara berbatasan langsung dengan Filipina Selatan yang menjadi tempat pelatihan teroris. Di barat, ada daerah Poso yang tak pernah berhenti dengan teror, dan di sebelah timur ada Maluku Utara.

"Ada informasi yang mengatakan bahwa para teroris itu sedang mengincar Sulut, namun kita semua bersyukur daya tangkal warga Sulut sudah cukup tinggi," tambah Atotoy di hadapan ribuan relawan yang hadir siang itu.

Untuk itulah Atotoy menegaskan agar para teroris jangan coba-coba untuk masuk ke Sulut. Pemerintah senantiasa bekerja sama dengan relawan siap menghadapi setiap ancaman.

Untuk itu Atotoy juga meminta agar masyarakat senantiasa memperhatikan hal-hal yang mendasar seperti mewajibkan setiap tamu di lingkungan masing-masing untuk melapor jika tinggal lebih dari 24 jam.

Begitu juga agar aparat desa jangan sembarang melayani pembuatan KTP dari warga yang tidak jelas.

Kehadiran Kapolda bersama seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah siang itu berkesempatan menyaksikan pembacaan Deklarasi Pemuda Sulut yang bertekad untuk membuat Sulut aman dari teroris, mempertegas gerakan anti mabuk "Brenti Jo Bagate", dan menjadi pelopor tertib berlalu lintas.
Editor :
Tri Wahono

SUMBER

Rupanya para pemuda di Sulawesi Utara lebih sadar dan berakal budi dibandingkan dengan "gerombolan anarkis yang mengatasnamakan agama" yang ditolak serentak oleh masyarakat Sulawesi Utara.

Admin 09 Nov, 2012

-
Source: http://situs-berita-terbaru.blogspot.com/2012/11/teroris-terguncang-ribuan-pemuda.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com